Langsung ke konten utama

Mari Baca ...

Infografis Kekaisaran Mughal: Kebangkitan, Kejayaan, dan Keruntuhan Kekaisaran Mughal Kebangkitan, Kejayaan, dan Keruntuhan Dinasti Terbesar di India 331 Tahun Berkuasa 24.4% Manufaktur Global (1700) Selama lebih dari tiga abad, Kekaisaran Mughal membentuk lanskap politik, budaya, dan arsitektur di anak benua India. Infografis ini menelusuri perjalanan dinasti dari pendiriannya yang inovatif, melalui masa kejayaan yang gemilang, hingga faktor-faktor yang menyebabkan kemundurannya yang tak terhindarkan. Linimasa Penguasa Utama Mughal ...

Alternasi Konsonan Tunggal dengan Konsonan Ganda

Alternasi Konsonan Tunggal dengan Konsonan Ganda

Dalam sejumlah kecil kata benda yang berakhiran dengan b, t, d, k, l, s, z, m, dan n, konsonan akhir digandakan ketika suatu vokal dilampirkan kepadanya. Ini adalah kata-kata yang dipinjam dari Bahasa Arab, yang mana, pada akar aslinya, punya geminate (tasydid), yaitu konsonan ganda. Dalam Bahasa Turki, kata semacam itu muncul dengan konsonan tunggal dalam bentuk sederhananya atau ketika diikuti oleh sufiks yang diawali konsonan. Contoh:

hak > haklar > hakkın

his > hisler > hissi

sır > sırlar > sırrı

hat > hatlar > demiryolu hattı (jalur kereta api)

 zıt > zıtsa > zıddı

Beberapa kata ini menjaga konsonan ganda aslinya ketika bergabung dengan kata bantu et- (melakukan) dan ol- (menjadi): hallet- (menyelesaikan), hallol- (diselesaikan), hisset- (merasakan). Yang lain muncul dalam penggabungan nominal-verba dengan konsonan tunggal: hak et-.

Harus diperhatikan bahwa karena akar kata sederhana tak memberikan indikasi apa pun bahwa akar-akar kata itu diakhiri oleh tasydid (konsonan ganda), kata-kata seperti itu harus dipelajari secara individual. Kata-kata benda yang termasuk kelompok ini diindikasikan dalam entri kamus dalam bentuk sır (-rrı), hat (-ttı), zıt (-ddı). Bentuk penggabungan nominal-verba yang diturunkan dari kata-kata ini juga harus diperiksa dalam kamus.

Komentar