Langsung ke konten utama

Mari Baca ...

Makalah M. Djohandra (11/09/2021) ~ Metode Kitab Sunan Ad-Dāraquthniy

Biografi Penulis Kitab Sejarah Hidup Imam Ad-Dāraquthniy bernama Abū Al-Hasan ‘Ali bin ‘Umar bin Ahmad bin Mahdiy bin Mas'ūd bin An-Nu'mān bin Dīnār bin ‘Abdillāh Al-Baghdādiy, seorang ahli qiraat, al-hāfidzh, dan Amīr Al-Mukminīn fī Al-Hadīts. Beliau lahir di bulan Dzulqa'dah tahun 306 H di Baghdad, di sebuah mahallah (distrik/kampung) yang bernama Dār Al-Quthn. Mengenai keluarga beliau, penulis mendapati bahwa ayah beliau adalah ahli hadis dan ahli qiraat, lagi tsiqah.   Adz-Dzahabiy berkata mengenai Imam Ad-Dāraquthniy, “Beliau bagaikan lautan ilmu, termasuk kalangan ulama dunia, kepadanya berakhir hapalan dan pengetahuan ‘ilal hadis dan para rijalnya, bersamaan dengan keilmuan beliau dalam qiraat dan jalur-jalurnya, kuatnya pengetahuan fiqh, perbedaan pendapat, sejarah perang Nabi, sejarah manusia, dan lain-lain.” Beliau juga ahli dalam bahasa, nahwu, dan sastra.   Imam Ad-Dāraquthniy dalam hal aqidah mengikuti salaf ash-shālih. Hal ini tampak dari karya-karyanya...

First Contacts - Desa-Desa Abenaki Barat & Struktur Sosial

FIRST CONTACTS - DESA-DESA ABENAKI BARAT & STRUKTUR SOSIAL

Abenaki Barat sebagaimana kebanyakan Woodland Indian lainnya, berpindah di sekitar teritori mereka, dan mempunyai kamp-kamp semi-permanen dan sementara di mana mereka berburu, memancing, dan mengumpulkan makanan-makanan liar. Desa-desa lebih permanen mereka biasanya terletak dekat ladang mereka dan di wilayah New Hampshire sering dekat dengan dengan salah satu sungai atau danau lebih besar di daerah tersebut. Jalan air menyediakan transportasi dan juga tanah subur di lembah-lembah sungai. Desa-desa Abenaki Barat ukurannya bervariasi, dari 50 orang hingga lebih 500 orang. Setiap desa berisi sejumlah tenda keluarga. 

Sebuah tenda (wigwam) adalah sebuah bangunan kecil yang dibuat dengan mengonstruksi kerangka dari galah kayu yang lentur yang dibuat dari kayu yang hijau atau segar. Ujung tiang yang lebih tebal dipasang di tanah dalam dua baris dengan jarak 10 hingga 15 kaki atau dibuat dalam sebuah lingkaran. Tiang-tiang itu kemudian ditekuk ke tengah dan diikat menjadi satu untuk membentuk kerangka lengkung atau kubah. Kerangka itu ditutupi dengan lapisan kulit kayu untuk menahan hujan dan salju. Sebuah lubang sengaja dibuat di tengah atap untuk membiarkan asap di musim dingin keluar. Di musim panas, api untuk memasak berada di luar wigwam. Sering kali, beberapa keluarga yang masih terkait akan membuat versi wigwam yang lebih panjang dan hidup bersama.

Di antara Abenaki Barat, keluarga diatur dengan gaya patrilineal. Ini berarti ketika warga mereka menikah, akan mengikut keluarga suami dan anak-anak mereka menjadi anggota klan ayahnya. Klan adalah sekelompok orang yang memiliki leluhur yang sama, dan setiap klan diwakili oleh totem hewan yang berbeda. Di antara Abenaki Barat ada klan beruang, kura-kura, berang-berang, ayam hutan, rakun, tikus kesturi, dan kolibri. Adalah hal yang bertentangan dengan praktik sosial kelompok tersebut bagi seorang pria atau wanita muda untuk menikahi siapa pun yang berada dalam marga ayah atau ibu mereka.

Setiap kelompok dari Abenaki Barat biasanya mempunyai dua kepala suku yang berbeda. Kepala-kepala suku ini dipilih karena kemampuan personal mereka dan sering memegang posisi mereka sepanjang hidup mereka. Satu kepala bertanggung jawab atas masalah sehari-hari yang dihadapi kelompok tersebut. Satunya lagi akan menjadi pemimpin di waktu-waktu perang, bahkan sampai kedatangan orang Eropa, ada sedikit peperangan di antara Abenaki Barat. Apabila ada masalah di antara kelompok-kelompok yang berbeda, para kepala suku akan berkumpul bersama-sama dalam sebuah dewan dan mencari solusi untuk masalah tersebut. Dalam kebanyakan budaya orang Amerika asli, suatu masalah akan didiskusikan hingga setiap orang dalam dewan mencapai kesepakatan tentang suatu solusi. Para kepala suku tidak memberikan suara seperti yang dilakukan perwakilan modern. 

Komentar