Langsung ke konten utama

Mari Baca ...

Infografis Kekaisaran Mughal: Kebangkitan, Kejayaan, dan Keruntuhan Kekaisaran Mughal Kebangkitan, Kejayaan, dan Keruntuhan Dinasti Terbesar di India 331 Tahun Berkuasa 24.4% Manufaktur Global (1700) Selama lebih dari tiga abad, Kekaisaran Mughal membentuk lanskap politik, budaya, dan arsitektur di anak benua India. Infografis ini menelusuri perjalanan dinasti dari pendiriannya yang inovatif, melalui masa kejayaan yang gemilang, hingga faktor-faktor yang menyebabkan kemundurannya yang tak terhindarkan. Linimasa Penguasa Utama Mughal ...

Kaedah IV - V


Kaedah IV : Penanda Vokal (הַתְּנוּעוֹת)

Huruf-huruf mad sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya memang memudahkan dalam membaca, tetapi digagasnya tanda-tanda diakritik atau penanda vokal (tasykil) menghantarkan kepada akurasi yang sempurna dalam memberikan tanda vokal pada huruf. 

Pada masa lampau, sudah ada sejumlah cara yang digunakan untuk memberikan tanda vokal (abad ke-6 atau ke-7 M). Adapun penanda vokal yang digunakan sekarang digagas oleh para ilmuan Tiberias, dan disebut dengan penanda vokal atau Vokalisasi Tiberias (Palestina).

Para ilmuan Tiberias menetapkan 10 tanda vokal. Dari segi macamnya terbagi menjadi lima, dari segi ukuran panjang atau pendeknya terbagi menjadi tiga.

Vokal Panjang

A - Kamats Gadol (אָ) 

E - Tsere (אֵ)

I - Hirik Gadol (אִי)

O - Holam (וֹ)

U - Syuruk (וּ)

Vokal Pendek

A - Patakh (אַ)

E - Segol (אֶ)

I - Hirik Katan (אִ)

O - Kamats Katan (אָ)

U - Kubuts (אֻ)

Vokal Khatuf

Khatuf Patakh (אֲ)

Khatuf Segol (אֱ)

Khatuf Kamats (אֳ)

Seluruh huruf dapat diberikan penanda vokal panjang dan pendek, namun penanda vokal khatuf hanya dapat diberikan pada huruf א ה ח ע, seperti : אֲנִי (saya), אֱמֶת (hakekat), צָהֳרַים (zuhur), בֶּהֱמַת (binatang ternak), dll

Namun terkadang juga diberikan kepada huruf lain, contohnya : צָלֲלוּ (mereka berlindung), dll

Kaedah V : Schwa Sempurna & Schwa Bervokal (שְׁוָא נָח וְנָע)

Huruf yang tidak bervokal diberi tanda schwa, yang diletakkan di bawah huruf. Contohnya רִבְקָה. Namun schwa tidak diletakkan di akhir suatu kata, seperti יִצְחָק (Ishak).

Ada beberapa pengecualian :

  1. Pada huruf ך, schwa selalu terlihat, contohnya בָּרוּךְ (diberkahi).
  2. Pada dua huruf yang tidak bervokal yang terletak di akhir kata, contohnya כָּתַבְתְּ (kamu telah menulis).
  3. Pada huruf ת berdagesy (tanda tekan/tasydid). Contohnya שָׁלַחַתְּ (kamu telah mengirim).

Ada dua macam schwa :

  1. Schwa sempurna : schwa yang terhubung dengan penanda vokal sebelumnya, contohnya : יִצְ-חָק (Ishak).
  2. Schwa yang bervokal : schwa yang terhubung dengan penanda vokal setelahnya, contohnya : בְּנִי (putraku).

Di antara hal yang sulit adalah menuturkan huruf kerongkongan (guttural) yang empat secara mati, oleh karena itu huruf-huruf tersebut diberi penanda vokal khatuf, contohnya : אֱמֹר (katakanlah), תֶּחֱזֶה (kamu akan menyaksikan), dll

Di antara hal yang dapat diingat adalah bahwa hukum penanda vokal khatuf secara sempurna menyerupai hukum schwa bervokal, maka keduanya dipandang berukuran setengah vokal.

Komentar