Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Mari Baca ...

Makalah M. Djohandra (11/09/2021) ~ Metode Kitab Sunan Ad-Dāraquthniy

Biografi Penulis Kitab Sejarah Hidup Imam Ad-Dāraquthniy bernama Abū Al-Hasan ‘Ali bin ‘Umar bin Ahmad bin Mahdiy bin Mas'ūd bin An-Nu'mān bin Dīnār bin ‘Abdillāh Al-Baghdādiy, seorang ahli qiraat, al-hāfidzh, dan Amīr Al-Mukminīn fī Al-Hadīts. Beliau lahir di bulan Dzulqa'dah tahun 306 H di Baghdad, di sebuah mahallah (distrik/kampung) yang bernama Dār Al-Quthn. Mengenai keluarga beliau, penulis mendapati bahwa ayah beliau adalah ahli hadis dan ahli qiraat, lagi tsiqah.   Adz-Dzahabiy berkata mengenai Imam Ad-Dāraquthniy, “Beliau bagaikan lautan ilmu, termasuk kalangan ulama dunia, kepadanya berakhir hapalan dan pengetahuan ‘ilal hadis dan para rijalnya, bersamaan dengan keilmuan beliau dalam qiraat dan jalur-jalurnya, kuatnya pengetahuan fiqh, perbedaan pendapat, sejarah perang Nabi, sejarah manusia, dan lain-lain.” Beliau juga ahli dalam bahasa, nahwu, dan sastra.   Imam Ad-Dāraquthniy dalam hal aqidah mengikuti salaf ash-shālih. Hal ini tampak dari karya-karyanya...

Mengenai Blog Ini

Bismillah...  Beberapa waktu lalu saya memang sudah berniat untuk membuat blog. Blog yang saya niatkan itu adalah berisi sebagian kecil catatan-catatan penting saya dalam arti kata blog pribadi bukan buat umum.  Walhasil, saya membuat blog ini dan mengisinya. Rencana akan saya sembunyikan dari penelusuran mesin pencari dan mengaktifkan anti foto kopi.  Wassalam

Umar ‘Abdul Jabbar, Pengarang Khulashah Nurul Yaqin yang Terlupakan..

Umar ‘Abdul Jabbar, Pengarang Khulashah Nurul Yaqin yang Terlupakan.. 📌oleh Al Ustadz Firman Hidayat Marwadi 📌Dirapikan dan dipost kembali oleh Saya  Nampaknya bagi pelajar Islam di Indonesia Khulashah Nurul Yaqin bukanlah sesuatu yang asing. Pasalnya kitab itu bisa dikatakan merupakan kitab wajib pelajaran sirah nabawiyyah di hampir madrasah-madrasah Islam di negeri ini. Di samping isinya yang ringkas, juga mengandung banyak pelajaran penting terkait pendidikan karakter peserta didik. Hingga detik ini, tidak ada kitab lain yang dapat menggeser kedudukan kitab tersebut di madrasah-madrasah Islam di Indonesia. Setidaknya ini membuktikan keikhlasan penulisnya, sebagaimana kata Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin ketika menjelaskan sebab tersebarnya kitab-kitab karangan Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi. Selain Khulashah Nurul Yaqin dalam bidang sirah nabawiyyah, ada pula kitab fiqih yang reputasinya cukup baik di mata madrasah-madrasah kita. Kitab tersebut bertajuk A...

Ustadz Bey Arifin dan Kitab Tauhid

📌Ditulis oleh Al Ustadz Wahyu Indra Wijaya 📌Dirapikan dan dipost kembali oleh Saya Ustadz Bey Arifin rahimahullah, lahir di Parak Laweh, Tilatang Kamang, Agam, Sumatera Barat pada 29 September 1917 dan meninggal di Surabaya, pada 30 April 1995. Beliau adalah salah seorang ulama, da'i, penulis, sekaligus mujahid yang pernah terjun langsung dalam perang 10 November 1945 di Surabaya. Beliau pernah diangkat menjadi Imam Tentara, yang merupakan bagian dari Pusat Rohani Islam Angkatan Darat, di Kodam Brawijaya. Beliau juga pernah mengabdi sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) daerah Jawa Timur.  Beliau merupakan salah seorang da'i yang ikut berjasa mempopulerkan kitab-kitab Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab di Nusantara.  Dalam salah satu karyanya, setelah Beliau berpanjang lebar menjelaskan peristiwa penodaan Masjidil Haram oleh gerombolan Juhaiman al Utaibi, Ustadz Bey Arifin kemudian memberikan nasehat untuk kaum muslimin sebagai berikut : " Kalau di tempat tersuc...

Nasab Keilmuan Lokal Ustadz-Ustadz Sepuh Salafi di Indonesia

📌Ditulis oleh Al Ustadz Wahyu Indra Wijaya 📌Dirapikan dan dipost kembali oleh Saya Dalam disertasinya yang meneliti tentang Laskar Jihad, Noorhaidi Hasan menyebut ada 3 da'i Salafi paling menonjol yang mempengaruhi perkembangan awal dakwah salafi di Indonesia pada sekitar awal dekade tahun 1980.  Ketiganya adalah Ustadz Abu Nida Chomsaha Sofwan (lahir di Lamongan, tahun 1954), Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron (lahir di Gresik, tahun 1956), dan Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin. (sampai disini nukilan dari disertasi Noorhaidi Hasan) Ketiganya sama-sama merupakan kader Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) yang kemudian atas rekomendasi dari Buya M. Natsir (1908 – 1993), mereka bertiga berkesempatan mendapatkan beasiswa untuk belajar ke Saudi, tepatnya di Universitas Imam Muhammad bin Su'ud.  Sebelum belajar ke Saudi, sebenarnya ketiganya sudah mempunyai nasab keilmuan lokal, yang berhubungan erat dengan organisasi-organisasi lokal pengusung dakwah "kembali kepada Al Qur'an ...

Pakar Hadits Indonesia

Setidaknya Indonesia pernah melahirkan 3 pakar hadits. Mereka ialah: 1. A. Hassan Bandung (biografinya tertera jelas di Al-A'lam karya Az-Zirikli dan Natsr Al-Jawahir wa Ad-Durar, dua kamus biografi berbahasa Arab). Kepakarannya itu, antara lain, dibuktikannya dengan menulis sejumlah karya dalam bidang hadits, seperti mustalah hadits, syarah Bulughul Maram, dan dalam fatwa-fatwanya pun tergambar jelas bagaimana kepakarannya dalam jarh wa ta'dil. 2. KH Moenawar Khalil Seorang ulama besar negeri ini yang -diasumsikan- pernah ngaji kepada Syaikh Sulaiman bin Al-Shani' sewaktu keberadannya di Makkah dalam rangka belajar. Syaikh Sulaiman sendiri mempunyai pengajian hadits yang dikhususkan untuk orang-orang Jawa (dalam hal ini Indonesia). Kepiawian KH Moenawar Chalil terlihat dalam karya-karyanya, seperti Mukhtar Al-Ahadits; Himpunan Hadits-Hadits Pilihan (yang berhubungan fiqih). Dalam muqaddimah jilid pertama beliau menuturkan, " Adapun jang kami sadjikan ini adalah bagian...