Biografi Penulis Kitab Sejarah Hidup Imam Ad-Dāraquthniy bernama Abū Al-Hasan ‘Ali bin ‘Umar bin Ahmad bin Mahdiy bin Mas'ūd bin An-Nu'mān bin Dīnār bin ‘Abdillāh Al-Baghdādiy, seorang ahli qiraat, al-hāfidzh, dan Amīr Al-Mukminīn fī Al-Hadīts. Beliau lahir di bulan Dzulqa'dah tahun 306 H di Baghdad, di sebuah mahallah (distrik/kampung) yang bernama Dār Al-Quthn. Mengenai keluarga beliau, penulis mendapati bahwa ayah beliau adalah ahli hadis dan ahli qiraat, lagi tsiqah. Adz-Dzahabiy berkata mengenai Imam Ad-Dāraquthniy, “Beliau bagaikan lautan ilmu, termasuk kalangan ulama dunia, kepadanya berakhir hapalan dan pengetahuan ‘ilal hadis dan para rijalnya, bersamaan dengan keilmuan beliau dalam qiraat dan jalur-jalurnya, kuatnya pengetahuan fiqh, perbedaan pendapat, sejarah perang Nabi, sejarah manusia, dan lain-lain.” Beliau juga ahli dalam bahasa, nahwu, dan sastra. Imam Ad-Dāraquthniy dalam hal aqidah mengikuti salaf ash-shālih. Hal ini tampak dari karya-karyanya...
Pertempuran Manzikert yang terjadi pada 1071 adalah salah satu titik balik terpenting dalam sejarah abad pertengahan. Kekaisaran Romawi Timur, menghadapi penakluk nomaden seperti yang telah terjadi berkali-kali di masa lalu. Tapi invasi ini berbeda. Hal itu menyebabkan serangkaian peristiwa yang membuat dunia barat dan timur, dunia Kristen dan Muslim bentrok dengan hebat tetapi dengan cara yang benar-benar menghubungkan Eropa dan Asia untuk pertama kalinya. Kontak awal antara Kekaisaran Bizantium dan Islam tidak berpihak pada yang pertama. Para kaisar mulai kehilangan wilayahnya ke kekhalifahan pada paruh pertama abad ke-7. Bani Umayyah dan kemudian Abbasiyah mendorong keuntungan mereka dan bahkan mengancam ibu kota, Konstantinopel dalam beberapa kesempatan. Untungnya bagi penerus Roma, keseimbangan kekuasaan berubah drastis di pertengahan abad ke-9. Kekhalifahan Abbasiyah sedang berjuang untuk menjaga pemerintahan terpusat atas kepemilikannya. Bizantium menggunakan ini untuk memperkua...