Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Mari Baca ...

Makalah M. Djohandra (11/09/2021) ~ Metode Kitab Sunan Ad-Dāraquthniy

Biografi Penulis Kitab Sejarah Hidup Imam Ad-Dāraquthniy bernama Abū Al-Hasan ‘Ali bin ‘Umar bin Ahmad bin Mahdiy bin Mas'ūd bin An-Nu'mān bin Dīnār bin ‘Abdillāh Al-Baghdādiy, seorang ahli qiraat, al-hāfidzh, dan Amīr Al-Mukminīn fī Al-Hadīts. Beliau lahir di bulan Dzulqa'dah tahun 306 H di Baghdad, di sebuah mahallah (distrik/kampung) yang bernama Dār Al-Quthn. Mengenai keluarga beliau, penulis mendapati bahwa ayah beliau adalah ahli hadis dan ahli qiraat, lagi tsiqah.   Adz-Dzahabiy berkata mengenai Imam Ad-Dāraquthniy, “Beliau bagaikan lautan ilmu, termasuk kalangan ulama dunia, kepadanya berakhir hapalan dan pengetahuan ‘ilal hadis dan para rijalnya, bersamaan dengan keilmuan beliau dalam qiraat dan jalur-jalurnya, kuatnya pengetahuan fiqh, perbedaan pendapat, sejarah perang Nabi, sejarah manusia, dan lain-lain.” Beliau juga ahli dalam bahasa, nahwu, dan sastra.   Imam Ad-Dāraquthniy dalam hal aqidah mengikuti salaf ash-shālih. Hal ini tampak dari karya-karyanya...

Alternasi Konsonan Tunggal dengan Konsonan Ganda

Alternasi Konsonan Tunggal dengan Konsonan Ganda Dalam sejumlah kecil kata benda yang berakhiran dengan b, t, d, k, l, s, z, m, dan n, konsonan akhir digandakan ketika suatu vokal dilampirkan kepadanya. Ini adalah kata-kata yang dipinjam dari Bahasa Arab, yang mana, pada akar aslinya, punya geminate (tasydid), yaitu konsonan ganda. Dalam Bahasa Turki, kata semacam itu muncul dengan konsonan tunggal dalam bentuk sederhananya atau ketika diikuti oleh sufiks yang diawali konsonan. Contoh: hak > haklar > ha kk ın his > hisler > hi ss i sır > sırlar > sı rr ı hat > hatlar > demiryolu ha tt ı (jalur kereta api)   zıt > zıtsa > zı dd ı Beberapa kata ini menjaga konsonan ganda aslinya ketika bergabung dengan kata bantu et- (melakukan) dan ol- (menjadi): hallet - (menyelesaikan), hallol - (diselesaikan), hisset - (merasakan). Yang lain muncul dalam penggabungan nominal-verba dengan konsonan tunggal: hak et- . Harus diperhatikan bahwa karena akar kata sede...

Alternasi dari Konsonan Bersuara/Tak Bersuara

Alternasi dari Konsonan Bersuara/Tak Bersuara Dalam beberapa akar kata yang diakhiri salah satu konsonan tak bersuara p, t, k, dan ç, konsonan terakhir ini berubah menjadi konsonan bersuara sebelum sufiks yang dimulai dengan vokal. P digantikan oleh B T digantikan oleh D K digantikan oleh Ğ Ç digantikan oleh C N(k) digantikan oleh N(g) Beberapa alternasi ini terjadi pada beberapa kata-kata yang dipinjam dari Bahasa Arab dan Persia di mana kata tersebut pada asalnya diakhiri dengan konsonan bersuara (b, d, g, atau c seperti kitab). Karena Bahasa Turki tidak mempunyai konsonan-konsonan ini di posisi akhir, bagian akhir ditidakbersuarakan pada bentuk sederhana atau pada posisi akhir suku kata (yaitu ketika diikuti oleh akhiran yang diawali dengan konsonan). Konsonan bersuara asli dipertahankan ketika diikuti dengan akhiran/sufiks yang diawali dengan vokal. Alternasi pada konsonan bersuara/tidak juga terjadi pada kata-kata asli Bahasa Turki. Perhatikan bahwa hanya beberapa kata yang pada b...

Perubahan Suara Pada Akar Kata yang Disebabkan oleh Sufiksasi

Perubahan Suara Pada Akar Kata yang Disebabkan oleh Sufiksasi Ada sejumlah konteks di mana penambahan akhiran menyebabkan sebuah perubahan pada kualitas konsonan atau vokal terakhir dari akar sebuah akar kata. Beberapa perubahan ini terbatas pada item leksikal tertentu, sedangkan lainnya terjadi sebagai bagian dari proses fonologis umum dalam bahasa. Hanya muncul dalam kata-kata tertentu yaitu:  (i) Konsonan tak bersuara bergantian dengan pasangan bersuara, misalnya kitap (buku) > kitabım (buku saya). (ii) Konsonan tunggal bergantian dengan pasangannya yang digandakan, misalnya sır (rahasia) > sırrım (rahasia saya). (iii) Vokal tinggi bergantian dengan nol (yaitu tidak adanya vokal), misalnya burun (hidung) > burnum (hidung saya). (iv) Vokal rendah bergantian dengan vokal panjang, misalnya zaman (waktu) > zamanım (waktu saya). Perubahan yang merupakan bagian dari proses fonologis umum: (v) K akhir bergantian dengan ğ pada nominal, misalnya çocuk > çocuğu...

First Contacts - Kehidupan Musiman Dari Abenaki Barat

FIRST CONTACTS - KEHIDUPAN MUSIMAN DARI ABENAKI BARAT Abenaki Barat telah belajar mengambil manfaat dari apa yang ditawarkan hutan di sekitar mereka. Pada musim semi di tahun tersebut, sebelum salju benar-benar pergi, mereka akan menyadap pohon maple dan mengumpulkan aliran getah pertama. Getah maple direbus menjadi sirop yang digunakan untuk memaniskan makanan mereka. Saat salju menghilang dan banjir musim semi mereda ke sungai-sungai, berlangsung pemijahan tahunan berbagai ikan. Abenaki membangun bendungan dari bebatuan di sungai-sungai yang memaksa ikan-ikan masuk ke perangkap mereka. Ikan yang tak dimakan, segera diasapi untuk nanti. Selain memancing dari pantai, Abenaki Barat juga membuat kano-kano dari birchbark. Perahu-perahu ini ringan dan mudah didayung. Selain untuk memancing, perahu-perahu itu menyediakan transportasi di banyak danau dan sungai kawasan tersebut. Ada sebuah jaringan luas dari rute-rute air di sepanjang daerah tersebut. Banyak dari rute-rute ini dihubungkan ol...

First Contacts - Abenaki Barat dari New Hampshire

FIRST CONTACTS - ABENAKI BARAT DARI NEW HAMPSHIRE Tidak ada catatan akurat mengenai jumlah penduduk Amerika asli di daerah yang menjadi New Hampshire. Estimasi terbaik menawarkan bahwa sebanyak 5.000 orang asli Amerika tinggal di daerah New Hampshire tersebut. Mereka disebut sebagai Abenaki Barat. Mereka tinggal di enam kelompok utama. Lokasi mereka ini telah ditetapkan bagi mereka sebagai nama suku. Suku Piscataqua berpusat di tempat yang sekarang adalah Dover. Suku Nashua tinggal di tempat yang sekarang merupakan Massachusetts dan New Hampshire, di daerah sekitar Kota Nashua sekarang, New Hampshire. Suku Pennacook tinggal di pusat negara bagian tersebut, dekat Concord modern dan Manchester. Suku Winnepesauke tinggal di dekat danau yang menjadi nama mereka. Suku Ossipee tinggal di selatan Pegunungan Putih (White Mountains) sepanjang perbatasan antara Maine dan New Hampshire. Kelompok terakhir, Suku Coosuc tinggal di sepanjang wilayah hulu Sungai Connecticut, yang mana membentuk batas ...

First Contacts - Para Penjelajah Awal | Hal. 1-2

FIRST CONTACTS - PARA PENJELAJAH AWAL Pada abad ke-16 dan awal abad ke-17, sejumlah penjelajah Eropa berlayar melewati garis pantai New Hampshire sepanjang 15 mil, dan para pemancing dari Eropa memancing di perairan pantai Amerika Utara. Beberapa para pemancing ini mendirikan kamp-kamp pemancingan di mana mereka mengeringkan ikan di pulau-pulau di lepas pantai Maine, di Cape Cod, dan kemungkinan besar di Kepulauan Shoals, lepas pantai New Hampshire. Para pemancing tidak meninggalkan rekam jejak apa pun mengenai permukiman sementara mereka dan para penjelajah berlayar ke selatan dengan sedikit komentar perihal apa yang mereka lewati. Penjelajah pertama yang mencatat kunjungannya pertama kali ke tempat yang kelak menjadi New Hampshire adalah Bartholomew Gosnold pada tahun 1602. Gosnold memetakan pesisir New England dari Maine di selatan ke Teluk Narragansett di Rhode Island. Peta Gosnold digunakan oleh banyak penjelajah dan para penduduk baru (kolonis) yang mengikutinya. Pada 1603, Mart...

Introduction - Hal. xiii - xvii

INTRODUCTION Pada abad ke-11, Bangsa Viking dari Skandinavia berlayar ke Amerika Utara. Mereka menjelajahi pesisir Atlantik dan mendirikan beberapa permukiman kecil. Di Newfoundland dan Nova Scotia, Kanada, para arkeolog telah menemukan jejak permukiman ini. Tidak ada yang benar-benar tahu mengapa mereka tidak mendirikan koloni-koloni permanen. Mungkin karena terlalu jauh dari tanah air mereka. Hampir di waktu yang bersamaan, banyak orang Skandinavia terlibat dengan penyerangan dan pendirian permukiman di sepanjang pesisir yang sekarang merupakan Britania Raya dan Prancis. Ini mungkin menawarkan hadiah yang lebih besar dibandingkan pergi sepenuhnya ke Amerika Utara. Ketika bagian barat Kekaisaran Romawi jatuh pada tahun 476, Eropa jatuh ke dalam periode peperangan hampir 1.000 tahun, wabah penyakit dan kesulitan. Periode ini dalam sejarah Eropa sering mengacu kepada Abad Kegelapan (Dark Ages) atau Abad Pertengahan (Middle Ages). Komunikasi di antara bagian-bagian berbeda dari Eropa h...