Biografi Penulis Kitab Sejarah Hidup Imam Ad-Dāraquthniy bernama Abū Al-Hasan ‘Ali bin ‘Umar bin Ahmad bin Mahdiy bin Mas'ūd bin An-Nu'mān bin Dīnār bin ‘Abdillāh Al-Baghdādiy, seorang ahli qiraat, al-hāfidzh, dan Amīr Al-Mukminīn fī Al-Hadīts. Beliau lahir di bulan Dzulqa'dah tahun 306 H di Baghdad, di sebuah mahallah (distrik/kampung) yang bernama Dār Al-Quthn. Mengenai keluarga beliau, penulis mendapati bahwa ayah beliau adalah ahli hadis dan ahli qiraat, lagi tsiqah. Adz-Dzahabiy berkata mengenai Imam Ad-Dāraquthniy, “Beliau bagaikan lautan ilmu, termasuk kalangan ulama dunia, kepadanya berakhir hapalan dan pengetahuan ‘ilal hadis dan para rijalnya, bersamaan dengan keilmuan beliau dalam qiraat dan jalur-jalurnya, kuatnya pengetahuan fiqh, perbedaan pendapat, sejarah perang Nabi, sejarah manusia, dan lain-lain.” Beliau juga ahli dalam bahasa, nahwu, dan sastra. Imam Ad-Dāraquthniy dalam hal aqidah mengikuti salaf ash-shālih. Hal ini tampak dari karya-karyanya...
FIRST CONTACTS - KEDATANGAN BANGSA EROPA Keberadaan Abenaki Barat yang penuh kedamaian dan hidup yang sehat serta seluruh penduduk Amerika asli di New England selamanya berubah oleh datangnya Bangsa Eropa di awal tahun 1600an. Sebelum para pemukim permanen tiba, bangsa Amerika asli sudah mulai sekarat dalam jumlah besar sejak berkontak dengan para pemancing Eropa dan para penjelajah. Pada tahun 1617, sebuah penyakit Eropa, yang mungkin cacar, mulai muncul di wilayah tersebut, tepatnya di mulut Sungai Saco (hari ini Biddeford, Maine). Penyakit tersebut menyebar secara cepat ke hulu dan hilir pantai dan pedalaman di sepanjang sungai-sungai tersebut. Diperkirakan hanya 5-10 persen penduduk Amerika asli yang terjangkit yang selamat. Dikarenakan epidemi inilah pemukim Eropa paling awal dapat menemukan lokasi pilihan di sepanjang pantai di mana hanya ada sedikit atau tidak ada penduduk asli Amerika. Jika ada Bangsa Eropa yang harus bersaing dengan penduduk Amerika asli yang penuh pra-epidemi...