Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Mari Baca ...

Makalah M. Djohandra (11/09/2021) ~ Metode Kitab Sunan Ad-Dāraquthniy

Biografi Penulis Kitab Sejarah Hidup Imam Ad-Dāraquthniy bernama Abū Al-Hasan ‘Ali bin ‘Umar bin Ahmad bin Mahdiy bin Mas'ūd bin An-Nu'mān bin Dīnār bin ‘Abdillāh Al-Baghdādiy, seorang ahli qiraat, al-hāfidzh, dan Amīr Al-Mukminīn fī Al-Hadīts. Beliau lahir di bulan Dzulqa'dah tahun 306 H di Baghdad, di sebuah mahallah (distrik/kampung) yang bernama Dār Al-Quthn. Mengenai keluarga beliau, penulis mendapati bahwa ayah beliau adalah ahli hadis dan ahli qiraat, lagi tsiqah.   Adz-Dzahabiy berkata mengenai Imam Ad-Dāraquthniy, “Beliau bagaikan lautan ilmu, termasuk kalangan ulama dunia, kepadanya berakhir hapalan dan pengetahuan ‘ilal hadis dan para rijalnya, bersamaan dengan keilmuan beliau dalam qiraat dan jalur-jalurnya, kuatnya pengetahuan fiqh, perbedaan pendapat, sejarah perang Nabi, sejarah manusia, dan lain-lain.” Beliau juga ahli dalam bahasa, nahwu, dan sastra.   Imam Ad-Dāraquthniy dalam hal aqidah mengikuti salaf ash-shālih. Hal ini tampak dari karya-karyanya...

First Contacts - Kedatangan Bangsa Eropa

FIRST CONTACTS - KEDATANGAN BANGSA EROPA Keberadaan Abenaki Barat yang penuh kedamaian dan hidup yang sehat serta seluruh penduduk Amerika asli di New England selamanya berubah oleh datangnya Bangsa Eropa di awal tahun 1600an. Sebelum para pemukim permanen tiba, bangsa Amerika asli sudah mulai sekarat dalam jumlah besar sejak berkontak dengan para pemancing Eropa dan para penjelajah. Pada tahun 1617, sebuah penyakit Eropa, yang mungkin cacar, mulai muncul di wilayah tersebut, tepatnya di mulut Sungai Saco (hari ini Biddeford, Maine). Penyakit tersebut menyebar secara cepat ke hulu dan hilir pantai dan pedalaman di sepanjang sungai-sungai tersebut. Diperkirakan hanya 5-10 persen penduduk Amerika asli yang terjangkit yang selamat. Dikarenakan epidemi inilah pemukim Eropa paling awal dapat menemukan lokasi pilihan di sepanjang pantai di mana hanya ada sedikit atau tidak ada penduduk asli Amerika. Jika ada Bangsa Eropa yang harus bersaing dengan penduduk Amerika asli yang penuh pra-epidemi...

First Contacts - Desa-Desa Abenaki Barat & Struktur Sosial

FIRST CONTACTS - DESA-DESA ABENAKI BARAT & STRUKTUR SOSIAL Abenaki Barat sebagaimana kebanyakan Woodland Indian lainnya, berpindah di sekitar teritori mereka, dan mempunyai kamp-kamp semi-permanen dan sementara di mana mereka berburu, memancing, dan mengumpulkan makanan-makanan liar. Desa-desa lebih permanen mereka biasanya terletak dekat ladang mereka dan di wilayah New Hampshire sering dekat dengan dengan salah satu sungai atau danau lebih besar di daerah tersebut. Jalan air menyediakan transportasi dan juga tanah subur di lembah-lembah sungai. Desa-desa Abenaki Barat ukurannya bervariasi, dari 50 orang hingga lebih 500 orang. Setiap desa berisi sejumlah tenda keluarga.  Sebuah tenda ( wigwam ) adalah sebuah bangunan kecil yang dibuat dengan mengonstruksi kerangka dari galah kayu yang lentur yang dibuat dari kayu yang hijau atau segar. Ujung tiang yang lebih tebal dipasang di tanah dalam dua baris dengan jarak 10 hingga 15 kaki atau dibuat dalam sebuah lingkaran. Tiang-tiang ...

Bidayah Al-'Abid wa Kifayah Az-Zahid V (Pasal Mandi - Pasal Tayamum)

Pasal Syarat mandi ada tujuh : (1) Terputusnya hal yang mewajibkannya, (2) niat, (3) Islam, (4) berakal, (5) mumayyiz, (6) air yang digunakan suci menyucikan lagi mubah, dan (7) menghilangkan hal-hal yang menghalangi sampainya air. Fardhunya adalah meratakan air ke seluruh badan, dalam mulutnya, dan hidungnya, hingga apa yang tampak dari kemaluan perempuan ketika dia duduk untuk buang hajat, prasangka itu cukup dalam hal isbagh, barangsiapa yang berniat mandi sunnah atau wajib akan mencukupi yang lain. Dimakruhkan tidur dalam keadaan junub tanpa wudhu', dan dimakruhkan membangun kamar mandi, menjual atau menyewakannya, membaca Al-Quran di dalamnya, dan memberi salam namun bukan zikir. Boleh memasukinya dengan berpakaian serta aman dari jatuh ke dalam hal yang diharamkan, jika dikhawatirkan jatuh ke dalam hal yang diharamkan makruh, jika diketahui atau wanita memasukinya tanpa uzur, haram. Pasal Tayamum adalah menggunakan tanah tertentu kepada wajah dan kedua tangan ganti daripada b...

Bidayah Al-'Abid wa Kifayah Az-Zahid IV (Pasal Pembatal Wudhu' - Pasal Hal-Hal yang Mewajibkan Mandi)

Pasal Pembatal wudhu' ada delapan : (1) Sesuatu yang keluar dari dua jalan secara mutlak, (2) keluarnya air seni atau kotoran dari bagian tubuh yang lain, baik banyak ataupun sedikit, atau selain keduanya seperti muntah atau darah jika sangat banyak - relatif pada pandangan setiap orang, (3) hilangnya akal kecuali tertidur ringan pada orang yang berdiri atau duduk, (4) memandikan mayat atau sebagiannya, (5) makan daging unta walaupun mentah - dalam rangka ibadah. Tidak batal disebabkan bagian-bagian lainnya, meminum susunya, dan kaldu dagingnya, (6) menyentuh kemaluan manusia yang bersambung atau duburnya, walaupun mayat dengan tangannya, tidak termasuk menyentuh testisnya, tidak pula tempat kemaluan yang terpisah, (7) menyentuh lelaki atau perempuan lain dengan syahwat tanpa penghalang, walaupun dengan anggota badan tambahan terhadap anggota badan tambahan lainnya, (8) dan murtad. Setiap hal yang mewajibkan mandi juga mewajibkan wudhu' selain kematian, karena dia mewajibkan ma...

Bidayah Al-'Abid wa Kifayah Az-Zahid III (Pasal Siwak - Pasal Khuff & Jabirah)

Pasal Bersiwak disunnahkan secara mutlak, kecuali bagi orang yang berpuasa (1) setelah tergelincirnya matahari dimakruhkan. (2) Dibolehkan sebelum tergelincirnya matahari dengan kayu yang basah, (3) walaupun lebih disukai yang kering. Siapa saja yang bersiwak dengan sesuatu selain kayu, maka dia tak sesuai dengan Sunnah. Bersiwak ditekankan (1) saat akan shalat, (2) baca Al-Quran, (3) ketika wudhu', (4) bangun dari tidur, (5) masuk mesjid, (6) ketika bau mulut berubah, dan semisalnya. Disunnahkan (1) dalam bersiwak mulai dari yang kanan, bersuci, dan semua urusannya, (2) memakai minyak, (3) memakai celak, (4) melihat ke cermin, (5) memakai wewangian, (6) mencukur rambut kemaluan, (7) memangkas kumis, (8) memotong kuku, (9) dan mencabut rambut ketiak. Wajib khitan bagi laki-laki dan perempuan ketika sudah baligh, dan sewaktu masih kecil lebih utama. Pasal Wudhu' adalah menggunakan air yang suci menyucikan pada anggota tubuh yang empat dengan sifat atau cara tertentu. Menyebut na...

Bidayah Al-'Abid wa Kifayah Az-Zahid II (Muqaddimah Penulis - Pasal Istinja' & Istijmar)

Muqaddimah Penulis Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah yang telah memahamkan agama-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan memberi taufik dalam ibadah dan kebenaran kepada mereka yang taat kepada-Nya. Serta shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Sayyidina Muhammad sang pemandu kepada jalan kebenaran, juga kepada keluarganya, para sahabatnya yang terkemuka dan patut jadi teladan, dan siapa saja yang mengikuti mereka dengan ihsan hingga Hari Kembali. Amma ba'du, aku telah beristikharah kepada Allah dalam menulis ringkasan yang bermanfaat, terbatas pada Bab Ibadah, berdasarkan Mazhab Imam Ahmad bin Hanbal, untuk memotivasi murid dan memberikan jalan bagi yang mencari manfaat. Aku menamainya Bidayah Al-'Abid wa Kifayah Az-Zahid. Aku memohon kepada Allah agar Dia menerimanya dan menjadikannya bermanfaat bagi setiap orang yang menyibukkan diri dengannya, baik bagi yang bertanya ataupun bagi yang ditanya. Sesungguhnya D...

Bidayah Al-'Abid wa Kifayah Az-Zahid I (Profil Singkat Penulis)

Profil Imam Al-Ba'liy 'Abdurrahman bin 'Abdillah bin Ahmad Al-Halabiy Ad-Dimasyqiy Al-Hanbaliy lahir pada 21 Jumadil Ula tahun 1110 H (sekitar 24 November 1698 M) di Ba'labak . Beliau tumbuh besar di rumah yang penuh dengan ilmu. Ayahnya, kakek, dan buyutnya adalah para ulama yang dihormati, begitu pula saudaranya yang lebih tua Syaikh Muhammad Al-Hanbaliy dan Syaikh Ahmad, penulis Ar-Raudh An-Nadiy Syarh Kafiy Al-Mubtadiy. Setelah beliau mencapai usia ketajaman berpikir, beliau mulai belajar Al-Quran dengan ayah beliau, menyelesaikannya di usia 10 tahun. Kemudian beliau mulai menuntut ilmu kepada guru pertamanya, yakni Syaikh 'Awwad Al-Hanbaliy An-Nabulsiy yang mengajarkannya Al-Ajurrumiyyah dalam bidang tata bahasa Bahasa Arab dan Akhshar Al-Mukhtasharat. Beliau belajar dengan Syaikh 'Awwad selama beberapa tahun, dan secara bertahap berkembang dan matang dalam ilmu. Setelah ayah beliau wafat, beliau tetap di bawah bimbingan saudaranya yang sekaligus juga ulama...

Kehidupan Syaikh Manshur bin Yunus Al-Buhutiy

Allah telah mengangkat penyebutan hamba-Nya yang shaleh, yakni Syaikh Manshur bin Yunus bin Shalahuddin bin Hasan bin Ahmad Al-Buhutiy, yang lahir pada tahun 1010 H (sekitar 1598 M) dan wafat tahun 1051 H (sekitar tahun 1638 M). Karya-Karya Beliau Karya-karya Syaikh Manshur mencapai tingkatan tinggi dalam hal tahrir, baik dari segi penjelasan, atau pengambilan hukum, sehingga banyak pelajar yang mendapatkan pemahaman dan hal-hal mendalam lainnya dari kitab-kitab beliau, begitu juga pendapat-pendapat ulama, dalil-dalil yang mereka gunakan, kaedah-kaedah mereka, dan lain-lain. Tulisan Beliau Syaikh Manshur adalah orang yang mendalam dalam penguasaan dan tahrir. Beliau menjelaskan suatu masalah beserta seluruh hal yang berkaitan dengannya, baik itu berupa hukum, dalil, perbedaan pendapat, dan lain-lain dengan cara yang mudah, yakni tidak sulit untuk dipahami serta tidak terlalu panjang dan membosankan, tidak pula dengan sajak yang menyulitkan. Beliau adalah orang yang beradab kepada para ...

Hukum Istighatsah dan Tawasul dengan Mayit Menurut Mu'tamad Mazhab Hanbaliy

Hukum Istighatsah dan Tawasul dengan Mayit Menurut Mu'tamad Mazhab Hanbaliy حكم الاستغاثة عند الحنابلة، وهذا منشور جامع مختصر، قاضٍ على كل تشغيب وتلبيس، الله ينفع به، وانظر ما بعده لزاما. بسم الله تأملوا هذا النص المهم الذي أشرع به في المقصود: ( لو جعل بينه وبين الله وسائط يتوكل عليهم ويدعوهم ويسألهم كَفَرَ "إجماعًا" ). “Hukum istighatsah (dengan mayit) menurut Hanabilah” dan tulisan yang saya sebar ini hanya ringkasan dan kumpulan (dari ucapan para ulama) yang akan menjadi pemutus masalah atas semua bentuk talbis dan kekacuan, -semoga Allah menjadikan tulisan ini bermanfaat- dan simaklah tulisan ini. Dengan menyebut nama Allah, simak dan perhatikan nash-nash penting di bawah ini, yang akan saya mulai penyebutan dan inti pembahasannya. (Jika ada seseorang menjadikan sesuatu sebagai wasilah antara dirinya dengan Allah, sehingga dia bertawakkal kepadanya, berdoa kepadanya, dan meminta-minta kepadanya maka dia kafir secara ijma') هذا النص أول من نقله من الحنابلة هو إما...

Kaedah VIII - XII

Kaedah VIII : Memanjangkan (Meninggikan) Suara (הַטַּעַם / הַנְּגִינָה) Dalam Bahasa Ibrani ada kata yang memiliki dua suku kata atau lebih. Satu suku kata di setiap kata dipanjangkan dan ditekan dengan gambaran yang diamati dari suku kata yang lain. Hal itu dilakukan dengan memanjangkan sedikit suku kata ini dan meng-"khatuf" suku kata yang lain. Misal dalam kata אֶרֶץ (bumi), dipanjangkan/ditinggikan sedikit suara di suku kata אֶ, dan pada kata יִשְׂרָאֵל (Israel), dipanjangkan/ditinggikan sedikit suara di suku kata אֶל.  Posisi pemanjangan/meninggikan sedikit suara dalam Bahasa Ibrani bisa di suku kata yang terakhir, ini disebut dengan מִלְּרַע (מִלְּמַטָּה). Bisa juga posisinya di suku kata sebelum akhir, disebut dengan  מִלְּעֵיל (מִלְּמַעְלָה).  Kebanyakan kata dalam Bahasa Ibrani dipanjangkan/ditinggikan sedikit suara di suku kata terakhir.

Kaedah VI - VII

Kaedah VI : Penekanan (Dagesy/Syiddah) Berat, Ringan, dan Mappik (דְּגֵשִׁים חָזָק, קַל, מַפִּיק) Sebuah titik dapat diletakkan di dalam setiap huruf Ibrani kecuali huruf א ה ח ע ר. Titik ini dinamakan dengan penekanan, kita gunakan saja di sini istilah dagesy . Dagesy terbagi menjadi tiga macam : A. Dagesy Berat (דָּגֵשׁ חָזָק - כַּפְלָן) Dagesy Khazak - Kaflan ini merupakan istilah untuk dagesy yang diletakkan pada suatu huruf untuk menunjukkan bahwa huruf tersebut didouble. Sehingga mesti dituturkan dengan penekanan. Contohnya :  מַלָּח dibaca מַלְ-לָח (pelaut) קִצּוּב dibaca קִצְ-צוּב (pengkhususan) Dagesy berat juga disebut dagesy yang didoublekan. Dagesy berat terkadang menunjukkan adanya huruf yang dihapus atau dihilangkan sebelumnya, oleh karena itu penuturannya didoublekan. Hal tersebut merupakan "kompensasi" dari huruf yang dihapus atau dihilangkan tersebut. Contohnya : אֶקַּח asalnya אֶלְקַח (aku akan mengambil) מִשָּם asalnya מִן שָׁם (dari sana) מַסָּע asalnya מָנְ...

Kaedah IV - V

Kaedah IV : Penanda Vokal (הַתְּנוּעוֹת) Huruf-huruf mad sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya memang memudahkan dalam membaca, tetapi digagasnya tanda-tanda diakritik atau penanda vokal (tasykil) menghantarkan kepada akurasi yang sempurna dalam memberikan tanda vokal pada huruf.  Pada masa lampau, sudah ada sejumlah cara yang digunakan untuk memberikan tanda vokal (abad ke-6 atau ke-7 M). Adapun penanda vokal yang digunakan sekarang digagas oleh para ilmuan Tiberias, dan disebut dengan penanda vokal atau Vokalisasi Tiberias (Palestina). Para ilmuan Tiberias menetapkan 10 tanda vokal. Dari segi macamnya terbagi menjadi lima, dari segi ukuran panjang atau pendeknya terbagi menjadi tiga. Vokal Panjang A - Kamats Gadol (אָ)  E - Tsere (אֵ) I - Hirik Gadol (אִי) O - Holam (וֹ) U - Syuruk (וּ) Vokal Pendek A - Patakh (אַ) E - Segol (אֶ) I - Hirik Katan (אִ) O - Kamats Katan (אָ) U - Kubuts (אֻ) Vokal Khatuf Khatuf Patakh (אֲ) Khatuf Segol (אֱ) Khatuf Kamats (אֳ) Seluruh huruf...

Kaedah Tambahan

Kaedah Tambahan : Catatan Mengenai Abjad Ibrani Yahudi Yaman menjaga karakteristik penuturan yang benar. Mereka menuturkan גּ seperti huruf al-jīm al-mu'aththasyah dalam Bahasa Arab, atau G Bahasa Inggris. ג dituturkan seperti huruf غ dalam Bahasa Arab. Yahudi Yaman dan Irak membedakan dalam penuturan antara דּ dengan ד (seperti דְּז). Mereka menuturkan ד seperti huruf ذ dalam Bahasa Arab. Yahudi Yaman dan sebagian Yahudi Sefardi , serta  Yahudi Mizrakhi menuturkan ו seperti huruf و dalam Bahasa Arab. Sementara mayoritas penutur modern Bahasa Ibrani menuturkan huruf ו seperti ב (huruf V dalam Bahasa Inggris). Yahudi Sefardi, Yahudi Yaman, dan Yahudi Mizrakhi menuturkan ח seperti huruf ح dalam Bahasa Arab. Ini merupakan penuturan yang dijadikan sandaran oleh Akademi Bahasa Ibrani . Barangkali dalam bahasa aslinya ada dua penuturan huruf ח, seperti penuturan Yahudi Asykenazi dan Amiyyah sebagaimana yang terjadi ketika menuturkan huruf כ. Hanya Yahudi Mizrakhi yang menuturkan ט / ط...

Kaedah I - III

Kaedah I : Abjad Bahasa Ibrani Bahasa Ibrani memiliki 22 huruf dasar yang mencerminkan suara asli. Dalam Bahasa Ibrani modern ada sejumlah tanda yang ditambahkan kepada huruf-huruf yang ada, untuk menunjukkan suara asing yang tak terdapat dalam Bahasa Ibrani.